MB berpotensi dapat diambil semenjak masih trotol serta muda rimba sampai usia kurang lebih 3 tahun. Bila sesudah usia 3 tahun serta MB itu terlihat biasa saja, karena itu dapat dipandang MB itu kurang berpotensi. Tetapi tentunya penilaian ini dapat salah, sebab mungkin saja MB itu sepanjang 3 tahun dijaga dengan kurang pas dalam perawatannya.
Untuk MB-MB muda, yang diprioritaskan ialah lihat mentalnya. Sesudah MB tunjukkan 1/2 jadi atau jadi, baru dapat diawasi isian, style serta kestabilan kapasitas. Perilaku saat MB sedang menyatu dengan lainnya (ombyokan), MB berpotensi sebaiknya terlihat sigap, siaga tetapi tidak ‘grapyak-grupyuk’ alias pecicilan.
baca juga: suara burung murai batu
Mb berpotensi, walau terlihat takut orang, tetapi langkah bergeraknya tidak mengakibatkan kerusakan fisiknya (nyungsepkan muka ke jeruji, ekor serta sayap amburadul terkena jeruji), MB yang semacam itu dapat dipandang kurang berpotensi.
Tetapi, ada MB berpotensi yang bergaya semacam itu dengan catatan MB itu baru diamankan. Di sini jangan disalahartikan juga jika MB yang takut orang ialah MB kurang berpotensi, karena ada MB-MB bagus bahkan juga MB juara yang masih takut orang saat belum digantang. Tetapi sesudah digantang MB itu tidak memperdulikan orang, tetapi memperdulikan beberapa lawannya.
Mb berpotensi perilaku saat MB sendirian di sangkar umumnya masih ada di tangkringan saat disaksikan orang. Sikapnya siaga, kadang-kadang ekor turun naik (walau belum keluarkan suara). Semakin bagus dengan sikap semacam itu MB ingin keluarkan suara.
Prinsipnya, MB berpotensi walau belum juga jinak, ia akan ada di tangkringan atau ke jeruji sangkar, bukan ndelosor di basic sangkar. MB-MB berpotensi benar-benar jarang-jarang untuk turun di basic sangkar dengan tempat seperti ingin sembunyi alias ngumpet.
Diluar itu, MB semakin lebih bagus bila keluarkan suara ketrekan serta sikapnya waspada meskipun masih juga dalam ombyokan serta tetap kembali pada tangkringan atau dinding sangkar serta jarang-jarang diam dibawah. Sebab bila ketrekannya keras serta berturut-turut, dapat diyakinkan suaranya keras. Tetapi MB yang ketrekannya sedang atau kecil, belum pasti bernada sedang atau kecil, bisa jadi MB itu bernada keras.
Umumnya MB yang ketrekannya keras mentalnya bagus. Tetapi ini pun tidak dapat diyakinkan, sebab mental parameternya relatif serta banyak pula MB-MB bernada sedang atau bahkan juga kecil tetapi bermental benar-benar bagus. Malah MB semacam ini dapat 'ngedur' kerjanya.
Ari JB punyai pandangan sendiri, yakni lewat tatapan MB itu. Tampang garang, tatapan mata tajam, ini hanya dapat dirasa oleh yang memandang langsung. "Apa MB itu berani bertatap muka dari semua arah?" katanya.
Diluar itu, lanjut Ari JB, skema tidurnya dapat juga dilihat saat di ombyokan. "Semestinya pilih yang tidurnya tetap di tangkringan yang tertinggi (kalau ombyokkan)," katanya.
Waktu MB telah sendiri, dapat diawasi ngeriwiknya apa disertai isian-isian atau beberapa suara master bukan suara MB, pasti dengan lagu yang panjang-panjang. "Dengarkan kepastian artikulasi ia menirukannya (sejelas apa), volume mungkin belum keras tetapi paling tidak ada kasar-kasarnya," ujarnya.
Hal seirama dikatakan Leo Andrie. MB berpotensi dapat disaksikan dari langkah MB melihat jika kita mendekati serta kita lihat matanya. "Apa ia berlaku waspada serta MB itu berani memandang kita lebih lama meskipun terbang kadang-kadang?" katanya.
Leo Andrie memberikan tambahan, jika MB MH di barisan yang dikumpulkan/ombyokan, pilih yang menguasai. Contoh jika ada MB lain yang mendekat ia langsung mengusirnya (umumnya dipatuk). "Diluar itu pilih yang makannya rakus," tutupnya.
Artikel lainnya: harga burung murai batu
Sesaat Suwarno merekomendasikan untuk memerhatikan bagaimanakah cara berdirinya MB itu. Apa burung itu berdiri dengan tempat 45 derajat dengan ekor melengkung kebawah? 45 derajat dengan ekor seimbang? 90 derajat dengan ekor seimbang atau membungkuk seperti orang ketakutan? karenanya memastikan ciri-ciri MB.
"Dapat juga dari bagaimana cengkaman kakinya (bukan warna kakinya). Apa mencengkram tangkringan dengan kuat atau sebatas melekat saja di tangkringan. Umumnya yang menyengkram kuat itu lebih baik," jelas Suwarno.