Bangun Rumah

Indonesia sebagai negara yg alamnya punyai banyak kemampuan buat dipakai. Ketersedian bahan baku alam yg dapat jadikan jadi ladang pemasukan baru. 

Kemampuan itu dipakai oleh Linda Wahyuni berbarengan suaminya Afri Meldam yg bisa menyulap kerikil, kayu sisa berubah menjadi satu produk pajangan yg berharga. 

Linda ceritakan, sebelumnya dirinya sendiri jalankan upaya yg disebut Fugufigu ini menyaksikan banyak penduduk yg gantungkan hidupnya dari bercocok tanam. Seperti di Nagari, Sumpur Kudus, Sijunjung, Sumatera Barat. 

" Industri kreatif berbasiskan rumah tangga semestinya dapat jadikan pemecahan, dengan memakai beberapa bahan dari alam seperti kerikil, kayu apung (drift wood) sampai kayu tersisa pemrosesan piranti/furnitur, " kata Linda terhadap detikFinance, Jakarta, Rabu (31/7/2019) . 

Gak Meduga! Kerikil serta Kayu Bisa saja DuitFoto : Kerjainan dari Kerikil serta Kayu (Dok. Fugufigu) 

Lewat kerajinan tangan, Linda punyai impian serta impian apabila penduduk lebih kurang Nigara, Sumbar dapat berpindah dari yg awal mulanya berubah menjadi petani. Ditambah lagi, kemampuan pasar kerajinan tangan di Indonesia masih begitu besar. 

" Lantaran bahan baku serta produk awal (kerajinan kayu) dihadirkan langsung dari sana, " jelas ia. 

Sebelum jalankan Fugufigu, Linda sebagai pegawai swasta di salah satunya stasiun tv serta suaminya kerja sebahai karyawan swasta saja. Argumen khusus akan memutuskan untuk jadi pemeran upaya yaitu lantaran mau konsentrasi berubah menjadi ibu rumah-tangga. 

Ia lantas tak mengacuhkan penghasilan yg diperoleh jadi pegawai swasta berbarengan suaminya tiap-tiap bulan hampir Rp 20 juta-an. 

Modal upaya jalankan upaya Fugufigu, kata Linda, sebesar Rp 5 juta yg dimanfaatkan perabotan produksi seperti mesin bubut serta penghasilan tukang. Sebelumnya pasarkan produk Fugufigu melalui social media Instagram dengan pemasukan 1bulan pertama Rp 3 juta. 

Mengenai, produk kerajinan tangan yg dibuat Fugufigu terdapat banyak jenis, pebble art (customized) frame ukuran 5R harga Rp 90. 000. Hiasan pebble art di talenan Rp 65. 000- Rp 90. 000. Macrame art (gantungan/hiasan dinding serta tas) di bandrol dimulai dari Rp 600. 000-Rp 500. 000 terkait tingkat kesukaran. 

Sejak mulai Oktober 2017, Linda saat ini dapat menyimpan penerimaan Rp 5-Rp 6 juta per bulan. Saat ini, produknya udah masuk ke Australia serta Malaysia. Bahkan juga di Indonesia udah ada di semuanya Indonesia. 

Buat pasar Indonesia sendiri, Linda serta suami udah punyai banyak kepanjangan tangan atau reseller. Bahkan juga, Fugufigu bakal pasarkan produknya melalui e-commerce. 

" Hingga sekarang ini, rata-rata per bulan kami dapat dapatkan pemasukan Rp. 5-6 juta dari upaya ini, " jelas ia. 

Walaupun udah punyai pemasukan yg cukuplah tinggi dari upayanya, Linda mengakui memperoleh sejumlah kesukaran. Satu diantaranya yaitu mengatur waktu produksi dengan pengiriman sesuai sama pesanan costumer. 

Gak Meduga! Kerikil serta Kayu Bisa saja DuitFoto : Kerjainan dari Kerikil serta Kayu (Dok. Fugufigu) 

Setelah itu, dapatkan vendor yg kurang jujur sampai produk yg diterima costumer rusak dalam perjalanan. Buat memunculkan semangat, Linda mengakui mengingat kembali waktu-waktu pendirian Fugufigu. 

Kunjungi situs harga bahan bangunan. Informasi kayu dan segala macam kebutuhan renovasi rumah tersedia lengkap.

" Kami miliki dambaan besar kalau satu hari kedepannya kami dapat mendukung penduduk di Sumpur Kudus, terpenting ibu rumah-tangga, buat dapatkan pemasukan penambahan dengan masuk berubah menjadi pengrajin kami, " pungkasnya. 

" Kami pun mau satu kala dapat menularkan upaya kreatif berbasiskan penduduk ke banyak orang di Indonesia, " imbuhnya.