Saat ini, penyesuaian style minimalis jadi rancangan tempat tinggal jadi tambah digemari. Argumennya, karateristik minimalis yang sederhana dan tidak memerlukan banyak ornament.
Style arsitektur minimalis mulai di kenal pada 1920 yang lalu. Awal mulanya, style ini nampak jadi salah satu bentuk memprotes pada beberapa aliran arsitektur terdahulu yang di kira boros dari bagian cost, pemakaian material, waktu pelaksanaan, pemakaian ruang, ataupun perawatan.
Untuk itu, rancangan minimalis memprioritaskan peranan pemakaian bahan bangunan dan peranan yang lebih maksimum, dan hindari penggunaan ornament dengan berlebihan—dikenal dengan arti “ornament is a crime”. baca juga: harga pipa
Tidak ayal bangunan yang mengusung style ini tampak simpel sesuai sama peranan dan pemakaian material yang diungkap apa yang ada.
Para penganut style minimalis yakin kalau keindahan satu bangunan bakal lahir sendiri dari kesederhanaannya atau “less is more”.
Ciri ini juga terkait dengan ornament beda dari biasanya satu tempat tinggal yaitu pagar. Pembatas luar tempat tinggal ini di kira kurang fungsional jika disandingkan dengan style minimalis.
“Sesuai pengertian, tempat tinggal minimalis itu kan lebih menitikberatkan peranannya yang fungsional dengan kata lain tidak boros, ” tutur Dhayfi Lutfina, junior arsitek.
“Bila ingin menempatkan pagar dirumah minimalis, pertama yang perlu diperhitungkan yaitu perihal lingkungannya. Bila aman seperti di klaster, kehadiran pagar malah di kira asing. Tempat tinggal samasekali tidak diperlengkapi pagar, atau bila ada pagar paling tingginya hanya 50cm, ” paparnya. baca juga: harga granit
Berlainan misalnya tempat tinggal berada di area pemukiman warga yang dinilai rawan bakal tindak kejahatan. Menurut wanita yang akrab disapa Fina, pagar jadi sangat diperlukan mengingat peranannya jadi benteng dari kehadiran maling ataupun hewan liar.
“Dalam keadaan sekian, standard tinggi pagar untuk tempat tinggal kurang lebih 150-160cm. Standar ini berlaku untuk tempat tinggal satu ataupun dua lantai, ” tuturnya.
Besi VS Kayu
Bicara masalah material pagar, yang umum dipakai yang memiliki tempat tinggal yaitu besi dan kayu. Keduanya keduanya sama mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri.
“Dari bagian perananonalitas, pagar besi lebih unggul selain harga nya yang terjangkau dan tahan lama. Terlebih untuk tempat tinggal yang terdapat di area pemukiman baiknya pakai pagar besi, ” ia menuturkan. baca disini: harga pagar
Sesaat pagar kayu baik untuk yang memiliki tempat tinggal yang mengidamkan nilai estetika tinggi dari muka luar (fasad).
Selain ukuran dan tipe, segi beda yang harus di perhatikan kala memilih pagar untuk tempat tinggal minimalis yaitu warna. Diupayakan janganlah bereksplorasi dengan warna cerah seperti biru, hijau, atau merah muda.
“Cukup warna netral saja seperti hitam atau cokelat. Contoh, bila pintu dan kusen tempat tinggal berwarna putih, maka pagar dapat juga dicat dengan warna putih, ” Fina memberikan.
Paling akhir dari sisi motif pagar, menurut dia hal semacam ini harus juga sesuai dengan ciri style minimalis yaitu sederhana dan simpel. Oleh karenanya, baiknya pilih pagar yang berbentuk polos dengan arah garis vertikal ataupun horizontal.